Puisi

Sebenarnya saya bukan orang yang sangat paham tentang bahasa puisi. Buat saya, bahasa puisi sangat kompleks, utuh, dan susah diterjemahkan... Hanya bisa dirasakan. 

Sama halnya dengan puisi ini, karya Putu Wijaya. Saya membacanya secara tidak sengaja, saat itu ada teman yang menitipkan sebuah buku kumpulan puisi miliknya (sayangnya saya lupa judul buku itu). Saya buka-buka lembarannya, membaca sepintas, dan mata saya tersangkut pada lembaran yang berisi puisi ini. 

Bahasanya simpel, saya bisa pahami, dan yang paling penting, saya bisa merasakan puisi ini... 



Sumber foto Putu Wijaya
Tak mungkin,
memiliki dengan cara memberikan sebuah penjara dengan dinding besi
Kau hanya akan melihat sinar matahari
tak bisa menyentuh apa yang terjadi... 

Kalau kupaksa juga
kau akan menjadi pemberontak
dan membenciku selamanya... 

Lalu, kuberikan kau kebebasan dengan sebuah pesan kecil
Jagalah baik-baik, agar kemerdekaan itu tetap milikmu...
Tidak,
aku tidak akan bicara
apa maumu lakukan saja
aku hanya berdoa, tetaplah waspada
jangan sampai aku terpaksa kecewa

Berjalanlah sesuka hati, keberadaanmu bagiku cukup
tidak akan ku langgar janji
semoga itu membuatmu tak pernah pergi...

Kuberikan kepercayaan
yang ingin terus kupandangi dengan kepercayaan
dan itu tak bisa tanpa mempercayaimu...

PUTU WIJAYA

3 comments:

1

said...

kusuka juga ini puisi ... :-D

1

said...

tidak kubacaji saya...

S A R I

08 March, 2012 15:20
Permalink this comment

1

said...

tes tes tes... (haha)

Post a Comment